Kamis, 14 Maret 2013

Rambut Jagung , limbah yang bermanfaat


Mendengar tentang rambut jagung, menjadi hal yang sangat familiar untuk saya, secara tugas akhir kuliah kemarin mengambil topik bahan yang biasa hanya menjadi limbah tersebut. Berita terakhir yang dimuat di Kompas 16 Juni 09, menyebutkan bahwa rambut jagung ternyata memiliki potensi besar untuk meluruhkan batu empedu. Beberapa uji laboratorium telah menguatkan dugaan itu. Saya yang pernah meneliti bahan yang sama, cenderung setuju dengan hal tersebut, rambut jagung ini bermanfaat dalam alternatif penanganan obat yang berhubungan dengan ginjal.

Pengujian praklinis yang dilakukan oleh Maksimovic pada tahun 2004 menyebutkan bahwa rambut jagung (Maydis stigma) memiliki khasiat sebagai diuretik atau peluruh air seni pada tikus. Suatu penelitian juga menyebutkan bahwa ekstrak air rambut jagung (Maydis stigma) dengan dosis 76,2 mg/kg BB mempunyai potensi dalam penyembuhan gagal ginjal, terlihat dari efek penghambatan peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah. Berdasarkan hasil tugas akhir yang saya lakukan, saya tambahkan bahwa ekstrak air rambut jagung pada dosis 76,2 mg/kg BB dapat meningkatkan pemulihan fungsi ginjal pada model tikus gagal ginjal kronis yang diinduksi oleh gentamisin dan piroksikam secara terus menerus. Masih diperlukan penelitian yang panjang untuk menjadikannya sebagai fitofarmaka yang dapat digunakan sebagai alternatif maupun komplemen penanganan gagal ginjal baik akut maupun kronis. Sejauh ini, para penderita gagal ginjal harus menjalani terapi dan pengobatan yang memerlukan biaya besar. Penanganannya terbatas pada dialisis yang sifatnya memperpanjang angka harapan hidup tapi tidak mengobati dan transplantasi ginjal. Sementara penggunaan obat-obatan untuk penanganan gagal ginjal masih relatif sedikit dan belum ada yang dapat mempercepat pemulihan fungsi ginjal serta memperbaiki angka kematian akibat gagal ginjal secara bermakna.

Mengenai kandungannya, rambut jagung mengandung saponin, zat samak, flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit. Rambut jagung juga mengandung maysin, beta-karoten, beta-sitosterol, geraniol, hordenin, limonen, mentol, dan viteksin. Yang diduga bermanfaat sebagai peluruh batu empedu adalah flavonoid.
Secara tradisional pun, masyarakat sudah banyak yang mengkonsumsi rambut jagung dengan cara diminum dan diolah dengan cara pembuatan infus dengan air (merebus dengan air) untuk berbagai tujuan, seperti peluruh air seni dan penurun tekanan darah. Rambut jagung yang digunakan lebih baik yang masih segar dan ambil sebagian yang masih terbungkus pelepah jagung karena bagian dalam jauh lebih bersih dan diharapkan masih banyak mengandung zat yang bermanfaat.

Berikut cara-cara meramu rambut untuk keperluan meluruhkan batu empedu dan air seni:
- Peluruh batu empedu
30 gram rambut jagung direbus dengan air secukupnya. Setelah mendidih, disaring airnya 2 kali lalu didinginkan. Diminum setelah dingin sehari sekali.
- Peluruh air seni (diuretik)
30-50 gram rambut jagung dan satu rimpang jahe ukuran sedang direbus dengan air secukupnya, dinginkan lalu saring.

Selain untuk alternatif pengobatan penyakit yang berhubungan dengan ginjal, rambut jagung juga digunakan masyarakat sebagai pereda panas dalam. Caranya yaitu 30-40 gram rambut jagung dan irisan daun pandan direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, disaring lalu diminum.

sumber  http://cogitofieny.blogspot.com/2009/06/rambut-jagung-limbah-yang-bermanfaat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar