Sabtu, 08 Oktober 2011

bersyukur karena ditegur

Bersyukurlah ketika engkau ditegur Allah karna kemaksiatan2mu.. Bersyukurlah jika teguran Allah masih begitu ringan sehingga kamu sadar dari jalan kehinaan yang kau tempuh.. Segeralah melakukan taubatan nasuha.. Segeralah menyesali segala dosa2mu.. Karna jika engkau bebal dengan semua teguran-Nya, maka bersiaplah mendapat pembalasan dari Allah.. Entah di dunia ini atau di akhirat nanti.. Rabbi, ja...ngan jadikan hati kami buta, jangan jadikan telinga kami tuli.. Ampunilah kami..

"Jika engkau menghadapi dunia dengan jiwa lapang, engkau akan memperoleh banyak kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah, semakin luas, duka yang makin mengecil dan menyempit. Engkau harus tahu bahwa bila duniamu terasa sempit, sebenarnya jiwa mulah yang sempit, bukan dunianya." (Ar Rafi’i-Wahyul Qalam, 1/50)

Dihikayatkan bahwa Imam Ali bin Abi Thalib berpesan kepada Kumail bin Ziyad: “Tenanglah, jangan berambisi untuk ingin dikenal, sembunyikanlah kepribadianmu jangan sampai disebut-sebut di depan orang lain. Belajarlah niscaya engkau akan mengetahui dan diamlah niscaya engkau akan selamat. Tidak buruk bagimu jika Allah telah memahamkan agama-Nya kepadamu meskipun engkau tidak mengenal orang lain dan ia juga tidak mengenalmu”.

Jika makanan untuk JASAD ini adalah segala sesuatu yang berasal dari BUMI, maka JIWA memerlukan ‘makanan’ yang berasal dari tempat jiwa itu berasal, yaitu dari LANGIT. Allah sebagai pencipta manusia, telah juga menyediakan ‘makanan’ bagi jiwa itu, yaitu dengan memberikan petunjuk agar manusia menjaga jiwa mereka dengan melaksanakan Ibadah.

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Semoga Allah selalu memberi kita taufik dan hidayah-Nya untuk memanfaatkan dua nikmat ini dalam ketaatan. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang tertipu dan terperdaya. Ilahi...Aamiin ya Robb....

Perbanyaklah kita mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kita zuhud atau tidak cinta kepada dunia..lalu
Serahkanlah semuanya pada Allah, penuhilah hati kita dengan Allah. Patuhilah perintahNya, dan jauhkanlah diri dari laranganNya, supaya nafsu badaniah tidak memasuki hati kita.

Orang yang merealisasikan rasa yakin kepada Allah, mempercayakan segala urusannya kpd Allah, ridha terhadap segala kehendak-Nya, tidak ketergantungan kpd makhluk, dan tdk mencari dunianya dgn sebab2 yg dibenci, maka sesungguhnya dia telah bersikap zuhud terhadap dunia. Dia termasuk orang yg kaya meski tdk memiliki harta dunia

Yusuf bin Husain berkata, Aku bertanya kepada Dzun Nun ketika ingin berpisah dengan beliau, “Dengan siapa aku mesti bermajlis?” beliau menjawab, “Hendaknya kamu bermajlis dengan orang yang hanya dengan melihatnya saja sudah mengingatkanmu kepada Allah Azza wa Jalla, kewibawaannya membekas di dalam hatimu, ucapannya menambah motivasimu dalam beramal, amalnya membuatmu zuhud di dunia, dan kamu tidak bermaksiat kepada Allah selama kamu berada di dekatnya. Dia menasehatimu dengan perbuatan, tidak dengan perkataan.”

Jadilah laksana pensil. Meski pensil patah berkali-kali, batu jelaga hitam di dalamnya masih bisa dipakai untuk menulis. Bahkan hingga ke patahan terakhir, Maka Tulisilah Hati Dengan Guratan Keikhlasan, karena Ikhlas Adalah Rahasia kekuatan Adi Daya Yang Membuat Jiwa Menjadi Kuat Meski Badai Kehidupan Berulang Kali Menghantam.. Menerjang......Allahu Akbar...semangat...^_^


sumber :
http://www.facebook.com/pages/Al-Ukhuwah-Wal-Ishlah/118924971457368

Tidak ada komentar:

Posting Komentar