Minggu, 09 Oktober 2011

pilih teman

jauhilah teman-teman yang buruk. Putuskan keakraban dengan mereka. Bergaullah dengan orang-orang shalih. Jauhilah kawan buruk meskipun ia dekat darimu, dan dekatilah orang baik meskipun ia jauh darimu. Setiap pergaulan akan menumbuhkan pengaruh , jadi perhatikanlah dengan siapa engkau bergaul. Jika ditanya tentang arti dekat, maka jawabannya adalah keakraban dan kasih sayang.

Orang yang berakal a...dalah orang yang selalu berada di pintu-Nya dan berpaling dari selain pintu-Nya. Bersegeralah mengambil keuntungan dari pintu kehidupan selagi belum ditutup untukmu. Perbanyaklah melakukan amal-amal baik selagi masih ada kesempatan. Cepatlah memasuki pintu taubat selagi pintu itu terbuka bagimu. Gunakan pintu do’a selagi ia terbuka untukmu. Gunakan kesempatan bergaul dengan orang-orang shalih selagi kesempatan itu terbuka untukmu.

Janganlah engkau lalai, jangan engkau menyia-nyiakan waktumu dengan menyibukan diri mengumpulkan apa yang tidak engkau makan. Jangan engkau mengangan-angankan sesuatu yang tidak dapat engkau temukan dan membangun sesuatu yang tidak akan engkau tempati.

Jadilah engkau orang yang berakal, jangan engkau mencela. Jika engkau buta, carilah orang yang membimbingmu. Jika engkau bodoh, carilah orang yang mengajarimu

Bertaubatlah dan tetaplah dalam taubatmu. Yang terpenting bukan taubatmu, tetapi keteguhanmu dalam bertaubat. Yang lebih penting bukan menanamnya tetapi merawat tanaman hingga berbuah

Kafasihan lisan tanpa amalan hati tidak akan mengantarkan kepada Allah swt. Perjalanan ini adalah perjalanan hati. Amalan ini juga amalan hati dengan batas syari’at dan tawadhu’ kepada-Nya dengan menjalankan ibadah.

Hendaklah diam menjadi perangaimu, tidak ingin dikenal menjadi pakaianmu, dan lari dari makhluk itu menjadi tujuanmu.

Carilah dan terus mencari teman-teman yang shalih, karena Nabi Ibrahim mendapatkan teman sebelum berjalan , memiliki tetangga sebelum memiliki rumah, ketenteraman sebelum kegundahan, perlindungan sebelum sakit , ujian dan ridha sebelum ketentuan.

Kenalilah Allah Swt jangan engkau tidak mengenal-Nya. Ta’atilah Dia, jangan mendurhakai-Nya. Ridhalah engkau pada taqdir-nya, jangan membantah-Nya, kenali Allah swt dengan segala sifat-Nya. Dialah yang Maha Pencipta, Pemberi rezeki , Yang awal, Yang akhir, Yang zhahir , Yang batin, Yang qadim, Yang abadi, Dia Yang membuat kaya dan miskin, yang memberi manfaat, yang menghidupkan, Yang mematikan, Yang membalas, dan Yang diharapkan.Takutlah kepada-Nya , jangan takut kepada selain Dia, Berharaplah kepada-Nya, jangan berharap kepada selain Dia.

Tafakur adalah perbuatan hati. Jika engkau melihat kebaikan pada dirimu , bersyukurlah kepada Allah Swt. Jika engkau melihat keburukan pada dirimu, bertaubatlah dari keburukan itu. Dengan tafakkur, agamamu akan hidup dan syaitanmu akan mati.

Jadikanlah ciptaan-ciptaan Allah Swt sebagai dalil, dan renungkanlah ia, maka engkau akan sampai pada pencipta-Nya. Seorang mukmin yang yakin dan arif memiliki dua mata, yakni mata zhahir dan batin. Mata zhahir memandang ciptaan Allah di bumi sedangkan mata batin memandang ciptaan Allah Swt di langit.

“Ya Allah , berilah kami kebaikan dunia dan akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”

====================


Bahaya Berteman dan Bergaul Dengan Orang-Orang Yang Jahat.

Salah seorang yang shalih mengatakan: "Jauhilah oleh kalian teman yang buruk, dan tiada yang membahayakan Abu Thalib selain teman-teman dekatnya, karna sesungguhnya tatkala ditawarkan kepadanya kalimah laa ilaaha illallooh, lalu dia hendak mengucapkannya, maka teman-teman dekatnya berkata kepadanya: "Jangan kau ucapkan kalimat itu!" Ali Ra pernah berkata: "Berbekallah kalian dari teman-teman akrab yang baik, karena sesungguhnya mereka adalah penolong di dunia dan di akhirat".

Mereka bertanya, "Wahai Abul Hasan (Ali Ra), kalau menjadi penolong di dunia kami mengerti, tetapi bagaimana dengan menjadi penolong di akhirat?"

Ali menjawab, "Tidakkah kalian mendengar firman Allah Ta'ala yang menyebutkan:

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertaqwa". (QS. Az-Zukhruf [43] : 67)

"Seseorang itu dinilai berdasarkan tuntunan teman dekatnya. Oleh karena itu, hendaklah seseorang diantara kalian memperhatikan siapa yagn akan dijadikan teman dekatnya". (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)

Oleh karena itu, Imam Syafi'i rahimahumullah mengatakan dengan rendah diri dalam bait-bait syairnya:

"Aku menyukai orang-orang shalih,
meskipun diriku bukan termasuk di antara mereka,
mudah-mudahan aku beroleh syafa'at dari mereka,
Dan aku benci,
terhadap orang-orang yang kerjanya hanya maksiat,
meskipun kita mempunyai pekerjaaan yang sama.
Semoga Allah melindungi kita dari teman-teman yang buruk,
yaitu orang-orang yang tidak membantu untuk berdzikir."
sumber: http://id-id.facebook.com/pages/Majalah-Qiblati-Menyatukan-Hati-Dalam-Sunnah-Nabi/141465432572118

Tidak ada komentar:

Posting Komentar