Senin, 07 Maret 2011

tanaman cabai rawit{diah's Site}

Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Sinonim : C. ,fastigiatum BL, C. minimum Roxb.
Familia : solanaceae.


Cabai rawit merupakan tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl.

Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.

Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu :
  1. cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya;
  2. cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga;
  3. ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.

Cabai rawit memang pedas. Namun, pendamping tempe goreng ini memiliki banyak khasit pengobatan. Bukan cuma rematik, radang beku atau frostbite yang sering terjadi di daerah ketinggian atau bersalju itu pun bisa diatasi. Cabai Rawit mengandung antioksidan
Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, anggotan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapssaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid, atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah seta sebagai pemati rasa kulit.

Biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr. Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steoid saponin (kapsisidin). Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik. Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.

Salah satu hasil penelitian, kata Dr. Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolesterol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan. Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secar berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan, kata Dr. Setiawan, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit.

Penelitian yang dilakukan Tyas Wkowati Prasetyoningsih, Fakultas Farmasi Universitas Arilangga, Jawa Timur, tahun 1987. menyebutkan ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid.

Dr. Setiawan menambahkan cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurango batuk berdahak dan meredakan migrain. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan khasiat cabai rawit. Bisa dengan cara merebusnya atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebusnya, lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit.

Cara lain, kata Dr. Setiawan, dengan menggiling cabai rawit hingga halus, kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini bisa digunakan untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri karena kedinginan). Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul.

Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.

Sakit perut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.

Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.

Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.

Beberapa Keluarga Cabai











Bell Paper - Mexico Black Pearl Cubanelle Peppers











jalapenos Hot Peppersin


Tips Kalau Kepedasan

Setelah makan cabai maupun sambal, adakalanya rasa pedasnya tak mau segera hilang. Bahkan bibir pun ikut-ikutan terasa panas. Ada beberapa cara jitu untuk mengatasinya.
  1. Ambil sesendok susu bubuk, kunyah hingga terasa manis. Kasein susu akan melarutkan kapsaisin si biang rasa pedas dari mulut, sehingga rasa pedas berangsur berkurang. Bisa juga dengan cara mengunyah sekepal kecil nasi atau sepotong roti tawar hingga terasa manis.
  2. Santap makanan gorengan yang lembap, seperti tempe goreng atau bakwan goreng, perlahan-lahan. Nikmati betul rasa gurihnya, agar minyaknya betul-betul "mencuci" kapsaisin, sehingga rasa pedas sedikit demi sedikit menghilang. Jika tak ada, makanan gorengan seperti kerupuk, rempeyek, dan rengginang pun bisa membantu.
  3. Hindari mengambil minuman ringan bersoda (softdrink) di kala kepedasan, apalagi minuman hangat. Langkah tersebut justru akan makin menambah panas bibir dan memperhebat rasa pedas.

Tips Lain Mengolah Cabai

Selama ini kita hanya terbatas menggunakan cabai segar sebagai bumbu. Padahal, cabai kering atau minyak cabai pun sama lezatnya. Bahkan, untuk masakan tertentu justru lebih sedap jika menggunakan cabai kering atau minyak cabai. Nah, untuk menghindari cabai terbuang percuma, karena keburu busuk sebelum digunakan, ikuti cara berikut.


  • Hamparkan cabai, baik cabai rawit maupun cabai merah, di atas nyiru. Jemur hingga kering. Simpan dalam wadah tertutup. Karena rasanya lebih pedas dibanding ketika masih segar, gunakan cabai kering lebih sedikit. Membakar/memanggang dulu cabai kering sebelum digunakan hingga sedikit gosong membuat cita rasa masakan lebih gurih. Cabai kering bisa digunakan utuh atau dipotong-potong. Untuk bumbu halus, kalau perlu seduh dulu cabai kering dengan air mendidih.
  • Bukan hanya masakan Thailand yang cocok dibubuhi minyak cabai. Masakan kita pun oke, seperti sup, mi kuah, sayur sambal godog, sayur sambal goreng santan, sayur asam bumbu kemiri. Membuatnya, panaskan minyak goreng, masukkan cabai rawit iris, masak hingga cabai kering. Angkat, setelah dingin simpan minyak cabai dalam wadah terutup. Cara lain, masukkan irisan cabai rawit kering ke dalam minyak zaitun atau minyak wijen, tutup rapat, kocok. Simpan 2 bulan, baru bisa digunakan.
Kuliner

Fettucini Cabai Rawit

Bahan:
100 g fettucini
50 g mentega
2 siung bawang putih, memarkan,
cincang halus
50 ml krim kental
75 g keju cheddar parut
1/2 sdt garam
5 buah cabai rawit, iris halus
1 sdt kemangi cincang
25 g anchovy kalengan, tiriskan *)
2 lembar beef bacon, iris melintang

CARA MEMBUAT:
Didihkan air dalam panci, masukkan fettucini, masak hingga aldente, tiriskan. Panaskan mentega, tumis bawang putih hingga harum dan matang, masukkn krim dan garam, aduk rata. Didihkan. Masukkan anchovy, cabai rawit, beef bacon, aduk rata. Tambahkan keju dan fettucini, aduk rata. Masak hingga matang. Angkat. Sajikan dengan kemangi cincang.

*) Anchovy
akan memberikan rasa gurih dan sedikit asin pada hidangan. Jika tidak suka, dapat diganti dengan ikan teri goreng sebagai taburan.

Sambal Rawit I

Bahan :
15 buah cabai rawit
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
4 butir kemiri sangrai
½ sdt garam

Cara Membuat :
1. Rebus cabai rawit, bawang merah dan bawang putih sampai layu.
2. Haluskan semua bahan yang direbus bersama kemiri sangrai lalu tambahkan garam.

Sambal Rawit II

Bahan :
50 gr cabai rawit merah, rebus sebentar, angkat
¼ sdt garam
¼ sdt gula pasir
1 sdt air jeruk nipis
50 ml air

Cara Membuat :
1. Rebus cabai rawit, bawang merah dan bawang putih sampai layu.
2. Haluskan semua bahan yang direbus bersama kemiri sangrai lalu tambahkan garam.


SAMBAL KUKUS

Bahan :
150 gr lombok besar 20 gr terasi
100 gr cabai rawit 1/2 sendok teh garam
35 gr bawang merah 1/2 cangkir minyak kelapa
20 gr bawang putih Air perasan jeruk limau

Cara Membuat :
Kupas, bersihkan, dan kukus semua bahan berikut : lombok besar dan lombok kecil, bawang merah, bawang putih, dan terasi. Setelah setengah matang, haluskan dan tambahkan garam, minyak kelapa dan air perasan jeruk limau, aduk hingga rata


SAMBAL SERE TABIA

Bahan :
250 gr cabai rawit
10 gr terasi, disangrai garam

Cara Membuat :
Iris halus cabai rawit, campur dengan terasi dan garam, dan goreng selama beberapa menit.


SAMBAL PELALAH

Bahan :
250 gr bawang putih Garam
125 gr lombok besar 15 gr terasi
15 gr kemiri Minyak kelapa
10 gr jahe

Cara Membuat :
Kupas dan iris memanjang bawang putih dan lombok besar. Rajang halus jahe dan terasi. Campur bahan-bahan tersebut di atas, kemudian goreng selama beberapa menit dan aduk hingga merata.


SAMBAL KECICANG

Bahan :
75 gr bawang merah 100 gr kecicang
50 gr lombok besar 1/2 cangkir minyak kelapa
50 gr cabai rawit 1/2 sendok teh garam
15 gr terasi Air perasan dari sebuah jeruk limau

Cara Membuat :
Iris halus bawang merah, tambahkan garam, remas- remas beberapa saat, kemudian cuci bersih dengan air. Iris halus lombok besar dan cabai rawit. Kecicang diiris-iris halus, dan remas-remas dengan garam sampai lunak, setelah itu dicuci sampai bersih. Panggang terasi. Campur semua bahan-bahan tadi dengan minyak, air perasan jeruk limau, dan uleni hingga tercampur dengan rata


SAMBAL PELECING

Bahan :
250 gr lombok besar 15 gr terasi
50 gr cabai rawit 1/2 cangkir minyak kelapa
20 gr bawang putih 1/2 sendok teh garam
25 gr tomat Air perasan jeruk limau

Cara Membuat :
Lombok besar, cabai rawit, dan tomat dapat direbus atau dikukus. Setelah itu, haluskan. Panggang terasi, tambahkan garam dan sedikit gula pasir, ulek hingga halus. Goreng semua bahan-bahan tadi dalam minyak panas, biarkan mendidih beberapa saat hingga matang. Tuangkan ke dalam mangkuk, dan tambahkan air perasan jeruk limau ke dalamnya.


SAMBAL RAJANG

Bahan :
500 gr bawang merah 20 gr kencur
15 gr bawang putih 35 gr laos
10 gr lombok besar 1/2 gr terasi (dipanggang)
5 gr cabai rawit 1 lembar daun salam
60 gr jahe Garam

Cara Membuat :
Iris halus bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan lombok besar. Rajang halus kencur, jahe, dan laos. Campur semua bahan dengan terasi dan garam. Goreng dalam minyak panas selama beberapa menit.


SAMBAL BAWANG

Bahan :
500 gr bawang merah 20 gr daun jeruk
80 gr bawang putih 10 gr terasi disangrai
10 gr lombok besar Garam
5 gr cabai rawit Air perasan dari setengah jeruk limau
30 gr serai Minyak kelapa

Cara Membuat :
Rajang semua bahan di atas sampai halus, aduk rata, dan tambahkan air perasan jeruk limau.


Source :
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=213
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=995&tbl=alternatif
http://palabs.or.id/web/content/view/22/1/
http://www.femina-online.com/kuliner/kuliner_detail.asp?id=89&cid=2&views=369
http://resep.dekap.com/sambal.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar